Kamis, 23 April 2009

Si Jaket Merah

Hm, knapa ya dijudulin kayak gini? hehe, ga tau...

yah, ceritanya, si jaket merah ini benar-benar sangat mengganggu kehidupan saya, dia muncul di mimpi saya, dia muncul di hidup saya, senyumnya, wajahnya yang polos, haduh,

Makjan...

aku tu bingung, sebenernya apa yang harus aku lakukan? dia sama-sama aktivis, sama kayak aku...


selama menjalani kehidupan sebagai aktivis, masalah ini yang paling rumit kayaknya...



haduh...

mau nyanyi lagu trouble chocolate aja ah...

Dipandangi oleh dirinya, bagaikan lukisan senja di sore hari
Saat aku sedang gelisah, bayangnya dapat menentramkanku
kala dia muncul di sekre BEMA, dibuat aku tergetar
Pandangan matanya yang sayu, ingin aku memeluknya

tahukah dirinya bahwa aku hanya bisa tersenyum hanya saat dia tersenyum...
tahukah dirinya bahwa aku hanya bisa gelisah saat aku melihatnya bersedih

andaikan aku dapat melakukannya
pasti akan kubahagiakan dirimu
pasti akan kubalas semua senyummu itu
tetapi kenapa, tapi kenapa
tak pernah bisa kulakukan semua

yah, gpp lah...

as I say, banyak kehidupan ini yang belum kegali. mungkin dia baru salah satunya.
yang terpenting adalah bagaimana menjalani kehidupan ini dan segera keluar dari kekacauan ini.

Kamis, 16 April 2009

Skandal Bunga & Mantan Kahim

kadang hidup merupakan sebuah pilihan yang sulit, dan sebagai laki-laki kita harus menjalaninya dengan penuh ketegasan.

ceritanya begini, di kelas saya ada seseorang yang sangat saya sukai, begitu pula di kampus saya. sebagai insan biasa, meskipun menjalani hidup sebagai aktivis, jatuh cinta merupakan sesuatu yang lumrah. dan saya pun mengakuinya.
nah, di kelas saya itu ada seseorang yang sangat saya sukai dari dulu (sebut saja Bunga, hehehe). si Bunga itu, saya sudah mengincarnya dari dulu. tapi sampai waktu kemaren saya belum bisa nyatain cinta saya padanya. Susah, susah sekali.

si Bunga itu sering ngobrol sama saya. Kalo dia duduk, pengennya sama saya. Kalo aku jalan kemana, dia pengennya ngikut. Poko'e dia tu pengennya deket aku terus lah. kalo maen bola sih ibaratnya dioper terus-terusan.

sampe suatu ketika, dia tiba-tiba ilang. nah loh? aku kan bingung tuh,. ya aku sms aja dia, tanya kabar dia, tapi dia ga pernah bales. dari dulu sifat dia kayak gitu, kalo aku sms dia ga pernah bales. sekitar tiga minggu ilang, eh, dia balik.

pas aku masuk kelas, dia nyambut aku dengan sejuta senyumnya yang membunuh jiwaku (halah...), ya aku bales aja senyumnya dia. trus dia minta aku supaya duduk di sebelah dia. okeh...okeh...aku ngikut. analogi sama maen bola lagi, ini udah ibarat 1 on 1 sama kiper musuh.

aku ngobrol banyak hal sama dia, termasuk alesan dia ga masuk selama ini yang katanya karena ga betah sama temen-temen di kelas, ya, aku kasi masukan sebisaku aja.

3 jam serasa kayak 3 tahun loh, hehehe...

begitu semuanya selesai, jam kuliah selesai, aku langsung menuju Sekre BEMA, tempat dimana aku bisa memusatkan pemikiran tentang kondisi Bangsa Indonesia yang carut marut ini. tau ga, sebenernya Bangsa ini kehilangan figur kepemimpinan semenjak era.....(Okeh...okeh...sekarang lagi curhat. masalah aktivis nanti posting lagi)


anyway, let's get back into the topic

besoknya, aku masuk kelas. disana banyak konco-konco aku pada ketawa ke aku. loh, kok kenapa? mereka pada bilang "Tut, belum tau ya?"

pertanyaan goblok...

ya jelas belum tau orang ga dikasih tau ada apa. makanya aku nanya ada apa.

"Emang aya naon Wing?" tanyaku kepada wingky, temen sekelas.
"Eta skandal, si Bunga" jawab si wingky
"Kunaon kitu?"
tanyaku lagi
"Skandal jeung Kahim"
jawabnya

dan.... semuanya berubah....

ternyata, si Bunga itu udah jadian sama mantan Kahim (Ketua Himpunan) aku.....


semenjak itu, dia ga pernah masuk kuliah lagi. kabarnya dia ambil cuti akademik. kabar yang beredar dari orang-orang yang kos di deket kosan si Bunga, si Bunga sering keliatan lagi dibonceng sama motor Tiger-nya si mantan kahim. yah, mesra-mesra gitu deh....


tapi, entah kenapa, aku ga terlalu masalahin itu. aku pikir masih banyak hal-hal yang harus diperhatikan dalam hidup ini selain pacaran. lagipula, kehidupanku sebagai aktivis tentunya harus (ga mutlak sih) terlepas dari hal-hal semacam itu. yah, lagipula, pacaran juga abisin uang aku. aku udah harus dewasa, kondisi orang tuaku yang serba pas-pasan ga mungkin aku imbangi dengan pacaran kan?

terlepas dari itu, kalo aku pacaran, maka sama saja aku munafik terhadap apa yang selama ini aku perjuangkan di BEMA, yaitu menciptakan mahasiswa yang tidak apatis terhadap keadaan. yah, dalam konteks pemikiran yang mendalam, pacaran itu ujung-ujungnya juga membawa kita menjadi apatis terhadap keadaan sekitar kita kan (kecuali kalo pacaran sama aktivis lagi hehehe...)

sekarang, ada seseorang lagi yang muncul dalam hidup aku, namanya Tia, dia anak BEMA juga, cuma beda divisi sama aku. aku Sospol Luar Kampus, dia Infokom Dalam Kampus....


but, don't worry about that
life is tough but you got to be strong

banyak hal yang penting dalam hidup aku selain pacaran. yang terpenting adalah bagaimana menciptakan kehidupan ku lebih baik dari hari kemarin :)




Anak-Anak

anak-anak berlarian
dalam carut marut bising bangunan
kendali di tangaan birokrat
dalang adalah uang

anak-anak beriringan
menuju perubahan totalitas kehidupan
tirani tak mereka rasa
pula uang berkuasa

anak-anak berkerumun
tertidur dalam keremangan layar tancap
mimpi, mimpi mereka
sungguh mimpi yang sangat indah

anak-anak duduk-duduk
susun strategi untuk anak-anak lain
uang mereka hadapi
kalah mereka

anak-anak, anak-anak
wahai anak-anak
siapa merasa anak-anak
apa sebenarnya anak-anak